JAMBI.TARGETINDO.Com JAMBI- Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) secara serentak untuk memilih ketua DPD di lima daerah, Jumat (26/2) besok. Yakni Kota Jambi, Batanghari, Marojambi, Tanjab Timur, dan Tanjab Barat.
Dilihat dari bursa calon ketua DPD yang mendaftar, perebutan pucuk pimpinan PAN di Tanjab Timur paling menarik dibahas. Ini setelah secara mengejutkan Romi Hariyanto selaku incumbent secara mendadak menyatakan mundur dari Ketua DPD. Dan tidak mencalonkan diri lagi untuk periode selanjutnya.
Langkah politik Romi ini menjadi pertanyaan besar banyak pihak. Karena di masa Romi sebagai Ketua DPD lah, PAN berhasil meraih 17 kursi di DPRD Tanjab Timur. Atau menguasai lebih dari separuh kursi legislatif. Sehingga Tanjab Timur menjadi basis utama PAN di Provinsi Jambi.
Mundurnya Romi ini dinilai suatu kerugian besar PAN. Apalagi sebelumnya PAN juga sudah ditinggal trah Nurdin, Ratu Munawaroh dan Sum Indra. Seperti diketahui, diakui atau tidak selama ini keluarga Nurdin sudah menjadi representasi PAN di Jambi.
Makanya tak heran banyak yang menduga mundurnya Romi ini berhubungan dengan ‘perang dinginnya’ dengan sang ketua DPW PAN Jambi, H Bakri. Sejak Pilkada 2020 lalu, hubungan Romi dengan Bakri memang sudah kurang harmonis. Kabar yang beredar ketika itu, pangkal masalahnya adalah terkait mahar partai.
Bahkan Romi akhirnya nekat ‘meninggalkan PAN’. Dia maju pilkada Tanjabtim berpasangan dengan Robby Nahliansyah lewat jalur independen. Belakangan PAN tetap di belakang Romi, walaupun hanya sebagai pendukung. Meski tak diusung partai, Romi berhasil menang dengan perolehan suara cukup besar.
Usai pilkada, hubungan Romi dan Bakri bukannya membaik. Tapi malah makin memburuk. Kabar yang berdar mundurnya Romi sebagai Ketua DPD dan memilih tidak maju lagi adalah buntut dari konflik tersebut.
Romi sendiri ketika dikonfirmasi tidak mau menjelaskan secara detail kenapa dia menolak mencalonkan diri lagi sèbagai ketua PAN Tanjabtim. Namun dari pernyataannya bisa ditangkap memang ada konflik antara dirinya dengan Bakri.
” Ini untuk menjaga kekompakan partai di Tanjab Timur. Supaya Bakri sebagai Ketua DPW lebih leluasa mengambil kebijakan terkait partai,” katanya.
Ketika ditanya lebih detil, Romi tetap menolak menjelaskan. Ketika ditanya apakah ada tekanan dari Bakri? Sambil tertawa Romi menjawab tidak ada tekanan. ” Dak ado…ini untuk penyegaran bae. Supayo Bakri lebih enak dan leluasa ambil keputusan,” ujarnya saat ditemui di ?umah dinasnya kemarin.
” Sayo tetap jadi kader PAN. Saya bukan tipe pengkhianat. Biarlah sayo jadi anggota biaso bae,”tambahnya.
Terlepas dari apapun alasannya, banyak kader PAN yang menyayangkan mundurnya Romi dari hiruk piku? PAN. ” Ini suatu kerugian besar bagi PAN. Terutama di Tanjabtim. Romi sudah terbukti loyal dan mampu membesarkan PAN. Dia juga mampu menjaga Tanjabtim sebagai basis utama PAN,” kata salah seorang mantan politisi senior PAN.
Terpisah, Ketua DPW PAN Provinsi Jambi, H. Bakri mengatakan, dirinya mendapat laporan dari DPW jika Bupati Tanjabtim Romi Haryanto tidak mendaftar dalam Musda yang akan diselenggarakan pada Jumat besok. Menurutnya, semua ketua DPD daerah sudah habis masa jabatannya.
“Semua sudah demisioner, soal tidak ikut pencalonan ketua itu biasa, itu hak politik orang,” katanya, kemarin.
Disinggung apakah ada konflik internal, mengingat Romi sendiri sebelumnya tidak menggunakan perahu PAN saat maju Pilkada lalu, anggota DPR RI ini mengatakan, jika sejauh ini DPW tidak memiliki masalah dengan semua DPD termasuk Tanjabtim.
“Setahu saya sampai hari ini tidak ada masalah. Dan siapapun yang ingin mendaftar jadi ketua silakan, kita partai terbuka. Dan bagi kawan-kawan yang ingin istirahat silakan,” ungkapnya.
Ia pun menegaskan bahwa PAN kolektif kolegial yang tidak bergantung pada satu orang saja. “Partai itu tidak boleh tergantung pada satu orang, kalau tidak ada ketua ada wakil maupun sekretaris, kolektif kolegial,” tukasnya.(fey)